Makalah Laporan Psikologi Komunitas

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Komunitas

Dosen Pengampu, Dra., Elli Nur Hayati, M.P.H., Psi., Ph.D.

Desy Pranungsari, S.Psi., M.Psi.

Disusun Oleh :

Riansah              11013234

Moh. Aliy Murtopo    1110500097

Puji Istikhomah           1110500115

Sri Murni                     1110500146

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

2016

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

Komunitas merupakan istilah yang tidak asing bagi sebagian orang. Komunitas merupakan bagian dari kehidupan di masyarakat dimanapun tempatnya. Banyak komunitas terbentuk dengan tujuan, visi, dan misinya sendiri.Komunitas merupakan istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari pada berbagai kalangan. Seperti halnya kebanyakan istilah yang popular, maka maknanya pun bisa beragam tergantung pada konteks kalimatnya. Kita biasa mendengar ada orang yang mengatakan “komunitas ilmuwan yang mendukung teori evolusi”. Dalam pemberitaan media sering juga muncul ungkapan “komunitas muslim di Kashmir”. Sedangkan para anggota Polri tentu juga akrab dengan istilah “membina hubungan baik dengan komunitas masyarakat lokal”, ataupun kalimat “perpolisian komunitas”.

Sedangkan Stewart E Perry (2001) dalam CED Definitions and Terminology memandang ada dua makna komunitas. Pertama komunitas sebagai katagori yang mengacu kepada orang yang saling berhubungan berdasarkan nilai-nilai dan kepentingan bersama yang khusus, seperti penyandang cacat, jamaah masjid, atau kelompok imigran. Kedua, secara khusus menunjuk pada satu katagori manusia yang berhubungan satu sama lain karena didasarkan pada lokalitas tertentu yang sama yang karena kesamaan lokalitas itu secara tak langsung membuat mereka mengacu kepada kepentingan dan nilai-nilai yang sama. Dengan demikian, apa yang diungkapkan Perry ini sama dengan pengenalan kita atas konsep komunitas sebagai istilah yang menunjukkan pada lokalitas atau struktur.

Menanggapi tentang berbagai pengertian dan contoh tentang komunitas, maka dalam kesempatan penyusunan makalah ini, penulis akan sedikit mengangkat tema bahasan tentang komunitas yang akhir-akhir ini mudah kita jumpai dikehidupan kita, yaitu komunitas genk motor dengan setiap aktivitasnya serta apa saja yang menjadi tujuan mereka sebagai anggota komunitas tersebut.

  1. Permasalahan

Menanggapi berbagai isu yang berkembang, maka sedikit dapat kita pahami bahwa pada dasarnya setiap komunitas itu memiliki pandangan yang tidak sepenuhnya sama walaupun bergerak dalam hal yang sama, tetapi perbedaan tetap ada dengan kesepakatan yang disepakati oleh masing-masing kelompok komunitas yang terbentuk. Sejenak persepsi tentang komunitas genk motor dapat kita simpulkan melalui informasi dan permasalahan yang ada dalam komunitas tersebut.

  • Tujuan dan Manfaat

Banyak sebagian orang menganggap bahwa komunitas genk motor cenderung anarkis dan mengacu pada hal-hal negative. Maka dalam hal ini akan sedikit dikupas mengenai komunitas genk motor dengan segenap tujuan komunitas tersebut dan bentuk kegiatannya agar kita setidaknya dapat mengetahui komunitas genk motor dibalik namanya yang identik dengan kekerasan atau image negatifnya sebagai gambaran kita terhadap setiap komunitas.

 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian komunitas

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values (Kertajaya Hermawan, 2008). Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002). Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.

  1. Sejarah singkat komunitas

Sejarah komunitas ini sudah begitu berkembang di luar negeri, seperti Inggris, Swedia dan negara-negara Eropa lainnya. Partisipasi komunitas dilibatkan dalam praktek penelitian dan penulisan sejarah yang lebih popular. Di Indonesia sendiri sebenarnya beberapa komunitas sudah mempraktekkan model sejarah ini dengan berbagai macam bentuknya. Ciri dari sejarah komunitas adalah pada aspek kelokalannya dan partisipasi dari anggota-anggota komunitas.

Proyek sejarah komunitas seringkali diikuti dengan serangkaian kegiatan; seperti perekaman dan wawancara sejarah lisan, mendorong laki-laki dan perempuan lokal untuk memproduksi buku dan pamphlet tentang sejarah lokalnya, bekerjasama dengan para guru untuk menulis muatan lokal dalam pelajaran sejarah yang dihubungkan dengan Kurikulum Nasional; perjalanan atau festival sejarah, pengumpulan benda-benda serta arsip sejarah kemudian membuatnya dalam satu pameran komunitas. Selain itu, orang-orang yang terlibat juga mendapatkan kesempatan untuk pelatihan keahlian seperti tehnik wawancara atau pengarsipan. Semua pekerjaan ini kemudian dikumpulkan dan ditampilkan di website dan terkadang juga diterbitkan sebagai laporan akhir proyek.

Tetapi terkadang proyek-proyek sejarah komunitas seperti ini tidak jarang mendapatkan cibiran dari para sejarawan akademis dianggap sebagai kerja amatiran, padahal oleh Kuntowidjoyo sendiri sudah dikatakan bahwa semua orang bisa menjadi sejarawan. Pandangan miring terhadap sejarah komunitas dikarenakan sejarah komunitas dianggap tidak ketat dalam menggunakan metode (sejarah), tidak kontekstual dan tidak lebih sebagai kumpulan cerita yang sedikit sekali mengacu pada sejarah nasional yang lebih luas. Tetapi juga harus diingat bahwa dalam sejarah komunitas ini justru bisa mengatasi pemisahan fungsi sejarah sebagai pendidikan dan sejarah sebagai hiburan (seni), karena dengan dua fungsi tersebut sejarah komunitas bisa berkomunikasi dengan publik yang lebih luas, dimana sebagian besar sejarawan gagal melakukannya.

Partisipasi kewargaan dalam sejarah komunitas menunjukkan bahwa banyak orang berminat menjadi subjek dari sejarah. Bukan hanya sekedar obyek dari sejarah itu sendiri, dan ini adalah sesuatu yang penting diluar mengobati perasaan keingintahuan tentang sejarah, tetapi menawarkan kepemilikan atas sejarah dan kebanggaan atas wilayah yang didiaminya (tanah air?), ini adalah salah satu factor dalam membentuk kesadaran kewargaan.

  1. Unsur-unsur komunitas

Menurut George Jr. (1955) yang melakukan studi rural menyatakan bahwa komunitas adalah hal yang dibangun oleh fisik atau lokasi geografi (physical or geographical location) dan kesamaan dasar akan kesukaan  (interest) atau kebutuhan (needs).

  1. Observasi komunitas

Pada kesempatan ini kelompok kami melakukan surveywawancara sebagai langkah untuk mengetahui sedikit mengenai objek yang dijadikan bahan observasi yaitu terhadap “komunitas genk motor”. Adapun bentuk kegiatan observasi yang kami lakukan yaitu:

  1. Dialog Pertanyaan Wawancara

Bentuk pertanyaan singkat seputar wawancara yang dilakukan yaitu:

  • Apa nama komunitas tersebut?
  • Bagaimana sejarah terbentuknya komunitas tersebut dan factor apa yang menjadikan komunitas tersebut terbentuk?
  • Seperti apa kepengurusan dalam komunitas tersebut?
  • Bentuk kegiatan apa saja yang ada dalam komunitas tersebut?
  • Konflik apa yang sering terjadi dalam komunitas tersebut?
  • Bagaimana tanggapan orang tua terhadap komunitas tersebut?
  • Bagaimana tanggapan orang sekitar tentang komunitas tersebut?
  • Apa yang membuat komunitas tersebut menjadi langgeng dan tetap eksis?
  1. Jawaban Pertanyaan Wawancara
  • Nama komunitas Raja Community menjadi nama komunitas yang kami pilih karena sebagian besar menggunakan motor RX King (Raja).
  • Terbentuk pada tanggal 9 agustus 2010. Alasan dibentuknya komunitas tersebut karena adanya kesamaan hobi yaitu modifikasi motor dan tentang mekanik perbengkelan mesin otomotif. Diantara mereka yang menjadi anggota komunitas tersebut memiliki kemampuan dalam bidang otomotif sehingga dengan kemampuan yang mereka miliki dituangkan dan dikembangkan melalui modifikasi motor. Komunitas ini merupakan komunitas yang terbentuk atas dasar kesamaan hobi, jadi untuk status legal tidak ditetapkan.
  • Untuk kepengurusan dalam komunitas ini ada ketua, wakil, sekretaris dan bendahara yang memiliki tugas secara umum dalam sebuah organisasi, tentunya dalam mengelola setiap kegiatan dalam komunitas ini agar segala kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
  • Dalam komunitas ini ada beberapa kegiatan yang rutin dilakukan yaitu kumpul setiap malam minggu untuk sekedar bercengkrama seputar perkembangan modifikasi motor, info terbaru seputar perkembangan komunitas, dan paling penting untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota komunitas ini maupun komunitas yang lain, dan untuk kegiatan lain yaitu mengadakan touring setiap 2 bulan sekali.
  • Setiap komunitas pastinya ada beberapa masalah atau konflik baik masalah yang bersifat internal maupun eksternal. Untuk internal seperti permasalahan antar teman dan masalah eksternal seperti masalah dengan komunitas lain karena merasa adanya persaingan atau masalah dengan masyarakat sekitar yang mengganggap genk motor atau komunitas motor mempunyai image negative yang syarat dengan kegiatan vandalisme, kekerasan, dan urakan. Maka dalam menghadapi masalah seperti ini mereka memilih dalam jalur musyawarah secara damai apapun bentuk masalahnya, karena menurut mereka melalui cara itulah setiap masalah dapat diketahui dengan jelas dan ditemukan jalan keluarnya.
  • Tanggapan orang tua terhadap komunitas ini tentunya ada yang mendukung dan ada yang kurang mendukung. Alasannya bagi mereka orang tua yang mendukung karena memahami kemauan anak yaitu dengan mereka memiliki komunitas motor akan dapat menambah ilmu dan kemampuannya dalam bidang otomotif dan bagi yang kurang mendukung karena masih beranggapan bahwa komunitas motor identik dengan dunia kekerasan. Padahal menurut mereka sama sekali tidak ada unsur kegiatan yang mengarah pada hal-hal kekerasan tetapi melalui komunitas ini mereka dapat mengembangkan bakat ketrampilan serta potensi mereka dalam bidang otomotif.
  • Tanggapan orang sekitar terhadap adanya komunitas ini masih beragam, artinya ada yang pro, kontra, dan netral. Bagi yang mendukung karena memahami apa yang ada dalam komunitas kami dengan bentuk kegiatan yang dilakukan, bagi yang kontra tentunya tidak lepas dari anggapan bahwa komunitas atau disebut genk motor tidak jauh dari kegiatan yang urakan atau kekerasan, dan selebihnya tidak mengetahui tentang apa yang ada dalam komunitas ini.
  • Komunitas dapat langgeng karena adanya kebersamaan dalam setiap kegiatan yang menumbuhkan keakraban dan solidaritas yang baik antar teman atau anggota. Pastinya dalam menjalin hubungan persahabatan antar teman untuk selalu dijaga agar tetap berjalan baik, dan jika ada masalah segera diselesaikan. Itu yang menjadi sikap kami terhadap setiap anggota dalam komunitas ini.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunitas merupakan bagian yang ada dalam kehidupan kita, dengan berbagai macam jenis komunitas yang ada serta berbagai kegiatan yang dilakukan dapat menambah pemahaman kita terhadap komunitas dilingkungan kita. Komunitas terbentuk atas dasar yang jelas yaitu antara kesamaan perasaan atau kebutuhan dalam suatu hal, serta meraka yang tergabung dalam suatu komunitas memiliki kesamaan persepsi terhadap suatu bidang yang membawa mereka bersatu membentuk sebuah komunitas. Dalam hal ini komunitas genk motor menjadi contoh kecil dari sekian banyak komunitas yang ada. Mereka memiliki image negative bagi sebagian orang karena pemberitaan yang buruk membawa dampak yang kurang baik bagi komunitas tersebut. Tetapi tidak semua anggapan itu benar adanya, pada nyatanya Raja Community ini memiliki kegiatan positif yang diketahui melalui observasi singkat yang telah kami lakukan.

B. Saran

Komunitas yang positif akan berpengaruh baik pada lingkungan maupun anggota komunitas itu sendiri. Komunitas terbentuk karena kebersamaan akan persamaan hobi maupun keterampilan, maka dalam hal ini bagaimana cara agar dalam suatu komunitas dapat terus menumbuhkan sesuatu yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain, pastinya semua tidak lepas dari peran masing-masing komunitas dalam memanfaatkan setiap unsur kebaikan dari kegiatan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://airachma.wordpress.com/2009/10/11/pengertian-komunitas/

http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/sejarah-komunitas-dan-kesadaran-kewargaan-283944.html

http://catatansibedu.blogspot.com/2012/10/pengertian-komunitas-dalam-perspektif.html

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/Bab%202_09-135.pdf

 

Leave a comment